BANDUNG — Jika tata kelola Pemerintah Indonesia ingin maju maka tirulah Muhammadiyah, dan apabila generasi muda perempuan Indonesia khususnya ingin maju, maka tirulah Nasyiatul Aisyiyah.
Demikian disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan ketika menyampaikan paparan di Muktamar ke-XIV Nasyiatul Aisyiyah di Bandung pada, Sabtu (3/12/2022) di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Politikus yang akrab disapa Zulhas ini menegaskan bahwa jika Indonesia ingin maju tirulah Muhammadiyah, “Indonesia sebenarnya kalau mau maju tiru saja yang muda Nasyiatul Aisyiyah, kalau berbangsa-bernegara tiru Muhammadiyah, maju deh Indonesia.” Ucapnya.
Menyaksikan berjalannya Muktamar Kader Nasyiah yang adem, tidak ricuh menurutnya bisa dijadikan contoh bagi organisasi-organisasi lain yang menyelenggarakan event serupa.
“Lihat saja kemarin kita baru muktamar. Muktamar kita luar biasa, soliditas, kompak juga menghasilkan pimpinan-pimpinan yang ulul albab,” imbuhnya.
Bahkan dirinya menyebutkan bahwa, kunci dari kemajuan adalah ‘Nasyiatul Aisyiyah’ yang dalam arti luas adalah anak-anak muda. Kemajuan akan diraih apabila diisi oleh generasi muda yang memiliki pandangan berbeda dan visioner dengan generasi masa lalu.
Menyinggung masalah perdagangan, Zulhas mengajak anak-anak muda untuk mencintai dan mengutamakan produk-produk lokal. Generasi muda Indonesia masa kini harus berbeda dengan sebelumnya, yang lebih mendahulukan produk impor ketimbang lokal.
Selain itu, produk-produk lokal Indonesia juga harus mampu bersaing dan menyerbu pasar dunia. Zulhas mengakui, bahwa saat ini dibandingkan dengan Negara-negara Asia lain seperti Cina dan Korea, termasuk Vietnam dan Thailand, produk Indonesia masih kalah.
“Kalau kita ingin maju di tahun 2045, maka kita harus menyerbu pasar dunia itu.” Tuturnya.
Hemat Zulhas, yang bisa dijadikan andalan dari produk lokal Indonesia adalah produk-produk dari UMKM. Politisi PAN ini mendorong kader-kader Nasyiah yang bergerak di UMKM untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk menembus pasar ekspor.
Termasuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang kesehatan bisa dikembangkan untuk menyerbu pasar dunia, khususnya di kawasan Asia Selatan sebagai daerah dengan potensi pasar yang besar. Sementara jika ingin menyerbu pasar Timur Tengah, produk yang potensial untuk masuk adalah produk pangan.***