LAMONGAN — Inisiatif dari pakar Ilmu Falak Muhammadiyah, Sriyatin Shodiq telah menghasilkan sebuah prestasi gemilang dengan berdirinya Gedung Pengembangan Observatorium dan Planetarium Astronomi di Lamongan.
Gedung ini ternyata telah melakukan soft launching pada Rabu, 22 Maret 20232 silam. Gedung observatorium yang terletak di desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan ini diharapkan dapat memberikan angin segar dalam pengembangan penelitian astronomi modern.
Sekaligus meningkatkan pengajaran dan memberikan referensi yang valid kepada masyarakat terkait perbedaan pandangan di bidang ilmu falak. Gedung observatorium ini juga bertujuan untuk menjadi destinasi edukasi wisata bagi masyarakat luas.
Program-program yang diemban oleh observatorium ini diharapkan dapat memberikan fasilitas bagi masyarakat dalam menentukan kebijakan khususnya di bidang hukum dan syariah.
Beberapa kontribusi penting yang dapat diberikan oleh observatorium ini adalah penentuan awal bulan, arah kiblat, dan ilmu astronomi modern dalam bidang keantariksaan.
Dalam gedung observatorium ini, masyarakat dan siswa dapat mempelajari berbagai materi perbintangan, tutorial dan latihan menggunakan alat peraga falak, serta pembelajaran berbasis proyek dengan standar global.
Guru-guru juga akan mendapatkan dukungan melalui mentor, fasilitator, dan forum diskusi untuk membantu mereka dalam mengajarkan materi falak kepada siswa.
Proyek Gedung Observatorium dan Planetarium ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Daerah Jawa Timur, Ponpes Karangasem, Ponpes Modern Muhammadiyah, Ponpes Muhammadiyah At-Taqwa Kranji, dan MGMP Falak PDM Lamongan.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mengembangkan kegiatan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan di bidang astronomi.
Dengan adanya gedung observatorium dan planetarium ini, Lamongan semakin menegaskan dirinya sebagai pusat pendidikan dan penelitian astronomi yang modern dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memajukan ilmu falak di Indonesia.***(mhmd)