GARUT — Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Panawuan, Kecamatan Tarogong, Garut, Jawa Barat, sukses melaksanakan Baitul Arqam Dasar (BAD) tahun 2023.
Mengutip laman resmi Muhammadiyah Jawa Barat, kegiatan BAD berlangsung selama dua hari di Aula SMK Muhammadiyah Tarogong Garut dari Sabtu-Minggu (01-02/07/2023).
Sebanyak 20 orang peserta perwakilan dari Cabang Pemuda Muhammadiyah dan rekomendasi ranting Muhammadiyah Panawuan hadir dalam kegiatan BAD.
Acara pembukaan juga sekaligus menjadi pelantikan sabuk kuning dasar Pimpinan Cabang Tapak Suci Putra Muhammadiyah Panawuan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PDPM Garut Dian Noviar Nugraha dan dibuka secara langsung oleh Ketua PCM Panawuan Bambang Tarya Nugraha serta pengurus Pimda Tapak Suci Garut.
Dalam acara tersebut, Wakil Ketua PWM Jabar Jamjam Erawan, PWPM Jabar Teguh Mulyadi, Majelis Tarjih PDM Garut Fahrurozi Firman Al-Fazar, dan Kepala SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul Yusron Hanif menjadi pemateri.
Ketua PDPM Garut Dian Noviar Nugraha dalam pidato sambutannya berharap agar seluruh kader muda Muhammadiyah dapat memahami cara yang sebenarnya untuk bermuhammadiyah.
“BAD ini merupakan salah satu bentuk pengkaderan yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Dengan adanya BAD ini diharapkan akan terbentuk kader-kader yang mampu dan kompeten dalam berorganisasi, khususnya dalam menjadi kader Muhammadiyah yang sejati,” kata Dian.
Selain itu, dengan adanya BAD ini kader Muhammadiyah dapat terus berkembang dan menggali potensi diri dalam menerapkan amar makruf nahi munkar.
“Kader Muhammadiyah, terutama pemuda, harus terus berkembang dalam menggali potensi diri guna meneruskan cita-cita pendiri Muhammadiyah dalam menerapkan amar makruf nahi munkar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Reksi Pawwaz Muhrojan menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya BAD ini.
“Alhamdulillah, kegiatan Baitul Arqam Dasar Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Panawuan berjalan dengan maksimal. Meskipun awalnya kami sangat pesimis karena hingga satu hari sebelum pelaksanaan belum ada pencerahan mengenai dana persiapan,” kata Reksi.
“Namun, seiring berjalannya waktu, pada malam sebelum pelaksanaan, alhamdulillah kami mendapatkan rezeki yang tak terduga. Oleh karena itu, kami berharap kebutuhan yang ada dapat terpenuhi secara memadai,” tambah Reksi.
Ia berharap agar para peserta dapat mengaktifkan kembali ranting pemuda Muhammadiyah di daerah masing-masing.
“Harapan besar kami kepada para peserta BAD yang berasal dari wilayah lokal adalah agar dapat mengaktifkan kembali ranting pemuda Muhammadiyah Panawuan guna menjaga stabilitas Muhammadiyah di masa yang akan datang,” terang Reksi.
“Hal ini sangat penting karena erat kaitannya dengan kebutuhan pemuda di negara ini. Kami juga tidak melupakan peserta dari luar cabang Panawuan. Kami akan mendukung mereka sesuai dengan rekomendasi dari PDPM Garut untuk berkiprah, baik di ranting maupun cabang sesuai dengan domisili mereka,” tambah Reksi.
Di tempat terpisah, Teguh Mulyadi, yang juga menjadi pemateri dan perwakilan dari PWPM Jabar, menyatakan bahwa BAD merupakan hal penting karena proses pengkaderan harus terus berlanjut dari waktu ke waktu.
“Alhamdulillah, saya bangga dan bahagia dapat mendampingi teman-teman dalam rangkaian acara pengkaderan (Baitul Arqam Dasar) PCPM Panawuan dan PDPM Garut. Kaderisasi (formal utama) merupakan hal yang sangat penting sebagai roh keberadaan organisasi. Oleh karena itu, kaderisasi adalah program yang tak pernah berakhir,” pungkasnya.***(Dodi Partawijaya)