BANDUNG -- Pondok Pesantren Syamsul 'Ulum merupakan salah satu pesantren modern yang berdiri dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ujungberung kota Bandung. Lokasi Pesantren Syamsul 'Ulum bisa dikatakan sangat strategis yakni di Jalan Territorial II Cikoang, Ujungberung Kota Bandung dan di sekitaran kaki gunung Manglayang yang tentunya disuguhi udara sangat sejuk.
Layaknya Pesantren lain dengan sistem Modern, di Pesantren Syamsul 'Ulum, para santri dibekali dengan pembelajaran ilmu berbasis Agama dan juga berbasis umum. Untuk kurikulum kepesantrenan, Syamsul ‘Ulum mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh LP3M. Sedangkan mata pelajaran umum mengacu kepada ketetapan dari Kementrian Agama.
Selain itu, untuk menunjang kegiatan lain para santri diluar pembelajaran, di Syamsul ‘Ulum juga ada kegiatan ekstrakulikuler yang meliputi; Hizbul Wathan, Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Futsal, Volley Ball, Badminton, Kaligrafi, Muhadhoroh dan Syamsul ‘Ulum TV.
Baik kegiatan formal dan kegiatan non formal tersebut disesuaikan dengan visi dan misi yang diharapkan oleh Pesantren Syamsul Ulum kepada para santri yakni dengan visi "Mencetak ulama yang unggul, berakhlak mulia dan berwawasan global".
Begitu juga degan misinya yang berbunyi “Menghasilkan Ulama yang Tafaquh Fiddin, Unggul dalam Tahfidz, Bahasa dan Public Speaking. Membentuk Akhlaq Mulia dalam Berkehidupan. Menguasai Bidang IMTAQ dan IPTEK.
Visi dan Misi di atas ditunjang dengan berbagai sarana yang telah ada di Pesantren Syamsul ‘Ulum yang meliputi Perpustakaan, Laboraturium Komputer, Lapangan Volley dan lapangan Futsal dan Depot Air Minum sendiri.
Sementara untuk tingkat pendidikannya, saat ini Pesantren Syamsul ‘Ulum menyediakan 2 tingkatan Pendidikan. Pertama untuk tingkat MTs dan kedua untuk tingkat SMA.
Sejarah Pendirian Pesantren Syamsul ‘Ulum di PCM Ujungberung
Bila melihat sejarah ke belakang, sebenarnya rencana pendirian pesantren ini sudah dicanangkan dari tahun 1986 oleh kepengurusan PCM Ujungberung waktu itu, periode kepemimpinan Drs. H. Mamun.
Hal ini tertuang dalam surat keputusan bernomor 02/PMC/II/1986, ditetapkan pada tanggal 22 November 1986, tentang susunan panitia pembangunan perguruan dan pesantren muhammadiyah cabang ujungberung. Dimana dalam isi surat keputusan tersebut ada usulan penyegaran susunan kepanitiaan yang pada akhirnya diputuskan sebanyak 34 orang sebagai panitia pembangunan.
Ada beberapa alasan yang mendasari pendirian tersebut, khususnua pesantren, namun yang paling disorot adalah adanya kekhawatiran dari PCM Ujungberung pada kurangnya kaderisasi Muhammadiyah yang ada dilingkungan Ujungberung khususnya dan tentu juga peran Ulama dalam lingkup Global pada umumnya.
Namun karena satu lain hal, pendirian pesantren baru benar-benar dibicarakan kembali pada tahun 2009. Dengan membawa kembali ruh semangat tahun 1986, pimpinan pleno PCM ujungberung pada waktu itu berikhtiar dengan membuat kembali susunan kepanitiaan pembangunan Pesantren.
Maka lewat surat keputusan no 42/A.O/PCM/XII/09 yang ditetapkan pada tanggal 19 September 2009 diputuskan kembali sebanyak 28 orang sebagai panitia pembentukan gedung pondok pesantren dengan Ketua Drs. H. Mamun dan Sekretaris Drs. Tatang Zakaria. Semenjak saat itu maka pembangunan pesantren berlangsung dengan beberapa tahapan.
Dibawah kepemimpinan Dr. A. Zamzam maka tahun 2012, bisa dikatakan juga tahap pertama, pembangunan dimulai dengan mendirikan Mesjid dan 4 bangunan yang dimaksudkan untuk ruang kelas. Selang 3 tahun kemudian, tahun 2015, tahap kedua, pembangunan dilanjut kembali dengan mendirikan beberapa asrama dan bangunan lain yang menunjang keberadaan santri kelak. Setahun kemudian pada tahun 2016 Pondok Pesantren Syamsul Ulum mulai membuka pendaftaran untuk santri angkatan pertama.
Saat ini tahun, 8 tahun sejak berdirinya, Pondok pesantren Syamsul Ulum telah berhasil meluluskan 2 angkatan. Dari 2 angkatan tersebut diantaranya ada yang meneruskan kuliah ke berberagai perguruan tinggi bergengsi seperti Universitas Brawijaya, Universitas Muhammad Surakarta, Universitas Islam Negeri dan sebagainya.
Penamaan Syamsul 'Ulum
Nama Syamsul 'Ulum pertama kali muncul dalam surat keputusan tahun 2009. Drs. H. Mamun bersama panitia lainnya menginisiasi penamaan ini lantaran 2 hal. Pertama sebagai sebuah penghormatan terhadap Muwakif, Ibu Hj. Euis Cucu Suryati, yang memang telah banyak mencurahkan segala usahanya baik secara materil atau fisik pada keberhasilan pendirian pondok pesantren. Itu sebabnya ada kata Syamsu yang memiliki makna sama dengan Suryati yakni mencerahkan.
Kedua sebagai sebuah doa agar kelak lulusan pesantren ini senantiasa mampu menjadi Mutiara yang bersinar dan mencerahkan ummat serta mampu merealisasikan value / nilai-nilai yang dijunjung di Pesantren Syamsul ‘Ulum dengan motto Mumtaz, yakni Mencerahkan, Ulama, Mandiri, Taqwa, Akhlaqul Karimah, Zu'ama.
Sebagaimana telah disinggung diatas, dalam menyelenggarakan pendidikannya, Syamsul Ulum menerapkan kurikulum terpadu serta berimbang. Para santri tidak hanya belajar mengenai ilmu umum sebagaimana murid sekolah formal akan tetapi mereka juga diajarkan secara intens ilmu-ilmu agama seperti belajar kitab klasik dan lain-lain.***
Penulis: Muhammad Zaki Al-Aziz