PEKALONGAN – Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mengadakan Uji Publik di Pesantren IMBS Pekajangan Pekalongan, Sabtu (15/06/2024).
Pesantren Muhammadiyah berjumlah 440 di seluruh Indonesia, dari jumah tersebut 45% nya ada di Jawa Tengah. Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dan pengelolaan pesantren, Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) yang mendapatkan amanah persyarikatan mengadakan Uji Publik Intrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah yang berlangsung di pekalongan tepanya di pesantren IMBS Miftahul Ulum Pekajangan pada hari sabtu, 15 Juni 2024.
Peserta yang diundang untuk mengikuti uji publik itu ada 60 orang dari utusan 30 pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah sebagai perwakilan Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut ketua LPP PWM Jawa Tengah KH. M Irzal menyampaikan 3 hal yakni Nilai Pesantren sebagai Ruh, kaderisasi Ulama dan Benteng Umat. “Pesantren Muhammadiyah harus memiliki Nilai-nilai pesantren bukan hanya berasrama dan berbudaya pesantren saja tetapi harus memiliki ruh pesantren, apa itu kyai sebagai figur dan uswah guru dan para santri serta walisantri,” ungkap sang ketua LPP PWM Jateng.
“Yang kedua adalah pusat kaderisasi ulama hanya dapat diproduksi dan dibentuk dari rahim pesantren, maka pesantren Muhammadiyah di Jateng ini harus memiliki nilai yang tinggi dan mutu serta kualitas yang unggul,” lanjut kyai Irzal.
“Dan yang ketiga adalah pesantren sebagai benteng umat, maksudnya adalah pesantren menjadi Garda terdepan dalam melaksanakan amar makruf serta nilai-nilai luhur ajaran Islam dan pesantren sebagai benteng terakhir umat Islam, oleh karenanya harapan besar saya adalah Jawa Tengah menjadi barometer pendidikan pesantren Muhammadiyah se-Indonesia,” ucapnya pada sambutan uji publik.
Pesantren di Jawa Tengah yang jumlah 182 dengan ini tidak serta merta akan baik kalau pengelolaan tidak baik. Mewujudkan pengelolaan yang baik harus ada barometer standarisasi pengelolaan pesantren. Harapan besar pesantren Muhammadiyah akan menjadi pilihan utama umat dalam mendidik putra putrinya dimasa yang akan datang sebagai bagian dari garda terdepan dan terakhir benteng umat.
Kyai Sutriyono, S.Ag selaku Mudir MBS Bumiayu berharap Uji publik instrument akreditasi ini mampu menjadi media yang efektif untuk meningkatkan mutu Pesantren Muhammadiyah. Sementara itu, Kyai Aly Syahbana, SE, MM mengharapkan bahwa adanya Uji publik instrument akreditasi ini mampu menjadi sistem penjaminan mutu eksternal yang berfungsi sebagai pedoman bagi Mudir untuk peningkatan kualitas dan kuantitas Pesantren Muhammadiyah, tutur Mudir Pesantren Muhammadiyah Daarul ‘Ulum Majenang Cilacap.
Ketua LPP PP Muhammadiyah KH. Dr. Maskuri mengatakan bahwa pelaksanaan Uji Publik Instrumen Akreditasi tersebut dikandung maksud guna peningkatan mutu dan kualitas Pengelolaan dan Pendidikan Pesantren Muhammadiyah agar unggul dan berkualitas.
Mudir Pesantren IMBS Miftahul Ulum, Ustadz Dr.Sumarno, M.Pd.I selaku tuan Rumah melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti sebanyak 60 Peserta yang berasal dari 30 Pesantren Muhammadiyah se Jawa Tengah dan dihadiri oleh langsung oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH.Dr.Maskuri, M.Ed.
“Terima kasih kepada LPP PP Muhammadiyah dan LPP PWM Jawa Tengah yang memberi kesempatan kepada IMBS Pekajangan Pekalongan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah. Juga terima kasih kepada para Mudir Pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang hadir untuk menyukseskan kegiatan ini di IMBS Pekajangan Pekalongan. Semoga kegiatan ini akan menambah ghiroh kita semua untuk semakin meningkatkan kualitas Pesantren Muhammadiyah,” ucapnya.
Turut hadir dalam uji publik Ketua LPP PPM Muhammadiyah (KH.Dr.Maskuri, M.Ed beserta pengurus), Ketua LPP PWM Jawa Tengah (KH.M.Irzal Fadholi, M.Pd.I beserta pengurus), 30 Mudir dan Wakil Mudir Pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah.*** (Tarqum Aziz/JurnalisMu).