Iklan

Iklan

,

Iklan

Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah, Modern dan Ramah Lingkungan

Redaksi
Kamis, 13 Juni 2024, 16:23 WIB Last Updated 2024-06-13T09:23:32Z


JAKARTA –
Bagi Muhammadiyah, masjid tidak sekadar tempat suci untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui ibadah khusus, tapi masjid juga sebagai pusat pengetahuan sekaligus pusat gerakan aktualisasi perintah Allah SWT untuk keadilan iklim.


Pesan itu disampaikan oleh Direktur Eco Bhineka Muhammadiyah, Hening Parlan pada Kamis (13/6/2024).


Disebutkan dalam rilis tersebut, Muhammadiyah tidak berjalan sendirian melainkan juga menjalin kolaborasi dengan Greenfaith dan lintas iman untuk gerakan penyelamatan lingkungan berbasis rumah ibadah.r


Hening menjelaskan, aksi nyata mewujudkan keadilan iklim melalui energi terbarukan dapat disaksikan di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, khususnya di Masjid At Tanwir, Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat.


Masjid dengan konsep modern ini telah menggunakan solar atas sebagai sumber energi alternatifnya. Selain itu, setiap ruangan banyak bukaan-bukaan sehingga tidak begitu banyak menggunakan lampu, namun cahaya didapatkan dari sinar matahari.


Tidak hanya solar atap dan konsep terbuka yang ramah terhadap cahaya matahari, gedung ini juga memiliki saluran pengelolaan air limbah yang digunakan kembali untuk menyiram tanaman dan kendaraan.


“Langkah nyata ini mampu mengurangi biaya pemakaian listrik dari fosil. Jika solar panelnya berfungsi secara maksimal, biaya pengeluaran listrik per bulannya bisa lebih hemat Rp 15 juta, dari yang biasanya lebih dari Rp 40 juta per bulan,” ungkapnya.


Hening Parlan yang juga Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah mengungkapkan, gerakan Muhammadiyah dilandasi oleh spirit Al Maun termasuk dalam gerakan melestarikan lingkungan.


“Al Maun adalah salah satu surat di dalam Al Quran yang menjadi spirit gerakan Muhammadiyah untuk memperhatikan dan menyantuni saudara-saudara kita yang fakir, miskin, dan yatim. Kini berkembang menjadi ‘Green Al Maun’, di mana Muhammadiyah melihat fakir, miskin, dan yatim akibat terdampak krisis iklim,” kata Hening.


Selain itu, Muhammadiyah memiliki Majelis Lingkungan Hidup sejak 18 tahun lalu, dengan harapan Muhammadiyah berkontribusi menyadarkan umatnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.***

Iklan