Iklan

Iklan

,

Iklan

Catat! Inilah 20 Kewajiban Orangtua Terhadap Anaknya

Redaksi
Senin, 22 Juli 2024, 11:24 WIB Last Updated 2024-07-22T04:24:17Z


JAKARTA --
Orangtua memiliki kewajiban penting terhadap anak-anak mereka sejak masa kanak-kanak. Berdasarkan Fikih Perlindungan Anak, berikut ini adalah 20 kewajiban orangtua yang perlu diperhatikan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan ajaran Islam:


1) Khitan. 


Bila telah sampai saatnya, anak laki-laki dikhitankan sebagaimana sunnah Nabi saw. Memang tidak ada perintah agama untuk mengadakan walimah khitanan, tetapi untuk menggembirakan anak-anak tidak ada salahnya bila diadakan jamuan ala kadarnya. Dasar hukum khitan mengikuti millah Nabi Ibrahim as seperti disebut dalam surah an-Nahl ayat 123, “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang lurus” [Q.S. an-Nahl (16): 123].


Memperhatikan sisi maslahah, khitan laki-laki sangat dianjurkan (masyru’), sementara untuk khitan perempuan tidak dianjurkan, tetapi boleh dilakukan sepanjang untuk membersihkan organ seksual perempuan serta tidak menyakiti dan merusak fitrah organ seksual perempuan.


2) Pemisahan Tempat Tidur. 


Setelah anak agak besar, tidur anak laki-Iaki harus dipisahkan dari tidur anak perempuan. Mereka juga dipisahkan dari tempat tidur orangtuanya.


3) Pendidikan Al Quran. 


Sejak usia dini anak dididik dan dibiasakan mendengarkan, mengucapkan dan menghafalkan ayat-ayat suci al-Quran, kemudian belajar tadabur isi al-Quran secara bertahap serta dibiasakan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tadarus al-Quran sebaiknya dijadikan tradisi dalam keluarga, misalnya setiap ba’da salat subuh dan salat magrib.


4) Pembiasaan Salat. 


Selambat-lambatnya pada umur tujuh tahun anak dibiasakan untuk menunaikan salat lima waktu dan lebih baik dilakukan secara berjama’ah, baik di rumah, di masjid, di sekolah maupun di tempat-tempat lainnya. Setelah usia anak sepuluh tahun harus dilakukan pendidikan salat secara disiplin dan intensif.


5) Pendidikan Islam 


Setelah sampai waktunya sebaiknya (seharusnya) anak itu dimasukkan ke sekolah yang menekankan dan mengutamakan kurikulum Pendidikan Agama Islam. Sangat tidak tepat bila anak itu dimasukkan ke sekolah yang bertentangan dengan ajaran Islam. Diusahakan agar anak disalurkan ke bidang yang sesuai dengan bakat dan pembawaannya.


6) Berbusana Muslim dan Muslimah.


 Anak dibiasakan berbusana muslim-muslimah sejalan dengan etika dan estetika berpakaian dengan memperhatikan kepantasan dan keindahan mode busana [Q.S. al-A’raf (70): 26, Q.S. an-Nur (24): 31, Q.S. al-Ahzab (33): 59].


7) Bahasa Sopan. 


Anak dibiasakan menggunakan bahasa tutur secara sopan sebagai bagian dari kultur kesantunan dalam pergaulan di keluarga dan masyarakat.


8) Budi Pekerti. 


Anak dididik untuk berbudi halus melalui pendidikan budi pekerti dan apresiasi kesenian, terutama sastra dan musik yang lembut.


9) Pekerjaan Baik. 


Anak dibiasakan melakukan pekerjaan yang baik dan mulia dan dicegah dari perbuatan serta ucapan yang kotor, kasar dan tidak pantas.


10) Bahan Bacaan Sehat. 


Anak dibiasakan membaca buku-buku, majalah, surat kabar, tayangan TV dan internet yang sehat, bermanfaat dan mendidik, juga anak-anak dijauhkan dari bacaan, pemandangan, acara TV dan internet yang merusak akhlak, moral, atau budi pekerti.


11) Teman Baik.


 Anak dipilihkan atau memilih teman main/ bergaul sehari-hari yang baik. Dengan bijaksana anak dijauhkan dari kemungkinan bergaul dengan temanteman yang kurang baik budi pekertinya.


12) Tata Cara Islami. 


Anak dibiasakan menjalankan tata cara atau sopan santun Islami, seperti membaca basmalah pada setiap hendak memulai pekerjaan, mengucapkan salam setiap mau masuk rumah dan bertemu dengan orang lain dan membaca doa tiap memulai maupun mengakhiri pekerjaan.


13) Sopan Santun dan Hormat. 


Anak dididik dan dibiasakan bersikap sopan santun dan hormat kepada orang yang lebih tua dan bersikap kasih sayang kepada orang yang lebih muda.


14) Amal Sosial. 


Anak dididik dan dibiasakan berbuat amal sosial dengan menyampaikan atau mengantarkan sendiri pemberian kepada yang membutuhkan bantuan, ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan keorganisasian.


15) Pekerjaan Rumah. 


Anak dibiasakan mengerjakan sendiri pekerjaan-pekerjaan rumah dengan maksud agar mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap diri sendiri, agar tidak hanya menggantungkan diri kepada orang lain serta tidak menjadi pemalas. Anak dilatih untuk rajin bekerja dan dalam pelaksanaannya sebaiknya diadakan pembagian kerja antara dia dan saudara-saudaranya.


16) Pemberian Adil. 


Ketika memberikan sesuatu kepada anak-anak, orangtua berlaku adil, tidak pilih kasih dan jangan sekalikali membedakan antara seorang anak dengan yang lain, antara laki-laki dan perempuan. 


Jika hal itu dilakukan maka dapat timbul rasa benci kepada orangtua dan rasa iri kepada anak yang dilebihkan itu. Setiap pemberian orangtua kepada anak, apapun bentuknya harus bernilai edukatif, yang dapat mengubah anak ke arah yang lebih baik.


17) Kesamaan Sikap Orang tua. 


Dalam mendidik anak harus ada kesamaan sikap dan pandangan serta keserasian antara ayah dan ibu. Orangtua dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya di dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa ucapan maupun perbuatan, karena anak itu sesuai dengan tabiatnya, selalu meniru apa yang dilihat di sekelilingnya.


18) Hubungan Tetangga. 


Hubungan dengan tetangga dijaga dengan sebaik-baiknya. Bila terjadi pertengkaran atau perkelahian antara anak dengan anak tetangga, orangtua tidak perIu turut campur kecuali dalam keadaan yang memang perlu dalam rangka islah (mendamaikan).


19) Pembacaan Kisah Teladan. 


Untuk menanamkan rasa iman yang kokoh dan akhlak yang baik, anak sering dibacakan atau dibiasakan membaca kisah/riwayat Nabi, pahlawan Islam, orangorang salih, orang-orang besar dan kisah-kisah yang mengandung budi pekerti yang utama.


20) Aktivitas Fisik. 


Untuk mencapai perkembangan dan keterampilan fisik, anak dibiasakan melakukan pekerjaan yang memerlukan gerak jasmani atau melakukan olah raga yang teratur dan terus-menerus.


Daftar kewajiban orang tua terhadap anak di atas adalah investasi penting untuk masa depan anak, membentuk generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Melalui bimbingan dan kasih sayang yang berlandaskan ajaran Islam, orangtua dapat membekali anak-anak dengan keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup dan menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.


Referensi: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, “Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah”, dalam Berita Resmi Muhammadiyah: Tanfidz Keputusan Musyawarah Nasional Tarjih XXVIII, Yogyakarta, Gramasurya, 2015.

Iklan