JAKARTA – Ribuan pelajar Muhammadiyah hadiri Apel Milad ke-63 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Perguruan Muhammadiyah Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (18/7/2024).
Apel ini dihadiri oleh Hilman Latief Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amar Ahmad Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kemenpora RI . Apel dipimpin oleh Bagus Adira (Kader PW IPM DK Jakarta) dan Riandy Prawita (Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM) sebagai pembina apel.
Dalam sambutannya, Hilman menyampaikan sejatinya pemuda adalah harapan bangsa yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan sekaligus membawa kemajuan bagi bangsa mereka.
“Diharapkan kedepannya IPM mampu menyiapkan agenda-agenda strategis untuk menyokong generasi muda memasuki indonesia emas 2045,” ujar Hilman.
Hilman juga menyampaikan harapan kepada IPM supaya menjadi garda terdepan dalam kesadaran literasi, khususnya di dunia pelajar. Sehingga IPM menjadi entitas unggul yang kreatif dan inovatif.
“Semoga IPM bisa menjadi entitas unggul yang memberikan fokusnya pada agenda inovasi sehingga mampu membawa akselerasi di generasi muda dengan pemikiran-pemikiran segarnya,” ucap Hilman.
Tema Milad ke-63 IPM ini mengangkat tema Belajar Berdampak, Indonesia Berdaya. Ketua PP IPM, Riandy Prawita menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan bangsa.
“Kehadiran kalian di sini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Muhammadiyah siap untuk terus berkontribusi dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Riandy.
Lebih lanjut, Riandy mengatakan, IPM menyiapkan kader saat ini tidak hanya cerdas dalam keilmuan, tetapi juga berdedikasi dan inovatif, kita dapat membangun Indonesia yang lebih kuat dan berdaya.
“IPM membentuk kader-kader yang siap menghadapi tantangan zaman yang tidak hanya menjadi pemimpin di bidang keilmuan, tetapi juga agen perubahan yang mendorong inovasi dan kemajuan di berbagai sektor untuk kebaikan Muhammadiyah dan Indonesia,” tutur Riandy.
Sebagaimana diketahui, minat membaca atau tingkat literasi bangsa Indonesia masih rendah. Faktanya UNESCO menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001% atau dari 1,000 orang Indonesia.
“Saya berharap PP IPM bisa fokus pada agenda literasi untuk anak-anak literasi untuk remaja. Literasi yang terkait dengan saintifik, literasi yang terkait dengan kebangsaan,” harap Hilman.
Khususnya pada Milad ke-63 IPM diharapkan memiliki fokus pada inovasi literasi. Literasi digelorakan harus diarahkan kepada penguatan inovasi sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan itu kemajuan bangsa bisa terjadi lebih cepat.
“Saya ingin melihat keterlibatan IPM lebih jauh dalam memberikan solusi-solusi yang dihadapi kalangan pelajar dan remaja di Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, IPM juga diharapkan menjadi bagian sebuah entitas yang memberikan literasi keagamaan yang berkemajuan untuk para pelajar di Indonesia. Sehingga melalui peran-peran itu bisa mendorong dan menopang gerakan literasi keagamaan.***