JAKARTA -- Hadis yang menyebutkan tentang manfaat al-Habbah as-Sauda’ (jintan hitam) sebagai obat bagi segala penyakit, kecuali kematian, sering kali menjadi rujukan dalam pembahasan pengobatan islami. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya al-Habbah as-Sauda’ ini adalah kesembuhan (obat) dari setiap penyakit, kecuali dari as-Sam (kematian)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun, apakah benar bahwa jintan hitam ini adalah obat mujarab untuk semua penyakit?
Untuk memahami makna hadis ini secara lebih mendalam, penting merujuk kepada ulama pensyarah hadis. Misalnya, Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa al-Habbah as-Sauda’ memang memiliki manfaat pengobatan, tetapi tidak bisa digunakan secara sembarangan untuk semua penyakit. Dalam beberapa kondisi, jintan hitam dapat digunakan secara langsung, tetapi pada kasus lain harus dicampur dengan bahan lain atau melalui proses tertentu, seperti ditumbuk atau dimasak. Selain itu, jintan hitam lebih efektif untuk penyakit yang disebabkan oleh dingin (seperti flu), tetapi tidak cocok untuk penyakit yang diakibatkan oleh panas.
Hal ini menunjukkan bahwa manfaat al-Habbah as-Sauda’ bersifat kontekstual dan tergantung pada jenis penyakit serta cara penggunaannya. Di zaman Nabi, jintan hitam mungkin menjadi salah satu obat yang sering digunakan, tetapi itu tidak berarti bahwa jintan hitam adalah solusi untuk setiap kondisi medis saat ini. Ilmu pengobatan modern mengakui manfaat jintan hitam, seperti kandungan antioksidan dan anti-inflamasi, namun tetap memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana efektivitasnya dalam berbagai penyakit.
Mengenai derajat keshahihan hadis, perlu diingat bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dua tokoh besar dalam ilmu hadis. Para ulama sepakat bahwa hadis yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim adalah hadis yang sangat terpercaya dan sahih. Oleh karena itu, tidak ada keraguan mengenai keabsahan hadis tersebut.
Kesimpulannya, al-Habbah as-Sauda’ memang memiliki banyak manfaat kesehatan, namun tidak dapat dikatakan sebagai obat untuk semua penyakit. Penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis penyakit, dan dalam beberapa kasus memerlukan kombinasi dengan obat lain atau metode pengobatan tertentu. Hadis ini juga tidak menafikan pentingnya mencari pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan seseorang.
Referensi:
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Penjelasan Hadis Tentang Khasiat Habbatu Sauda (Jintan Hitam)”, https://tarjih.or.id/penjelasan-hadis-tentang-khasiat-habbatu-sauda-jintan-hitam/, diakses pada Rabu, 18 September 2024.
