Iklan

Iklan

,

Iklan

Raja Juli Antoni, Santri Muhammadiyah yang Menjadi Menteri di Usia Muda

Redaksi
Kamis, 21 November 2024, 21:45 WIB Last Updated 2024-11-21T14:45:57Z


JAKARTA --
  Nama  Raja Juli Antoni, memang sudah ramai disebut sebut di Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sejak  dua pekan terakhir.  Bahwa Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini bakal menjadi Menteri Kehutanan, sudah dari mulut ke mulut.  Artinya, pun kemarin  Presiden  Probowo Subianto, melantiknya sebagai Menteri Kehutanan, tampaknya masyarakat rimbawan tak begitu kaget lagi.


Raja Juli Antoni, pria kelahiran  Riau, dan  sekitar 6 tahun mondok di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut. Sebelumnya, alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bergelar Sarjana Agama ini, pernah menjabat  Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Kabinet  Presiden Joko Widodo. Dan pada awal  tahun  2000, selama 2 tahun,  2000-2002, Raja Juli Antoni, menjabat sebagai Ketua Umum tingkat nasional periode 2000-2002 Ikatan Pelajar Muhammadiyah.


Dia tidak hanya seorang politikus saja tetapi juga akademisi yang hebat dengan latar belakang pendidikan kuat. Tak cukup sebagai lulusan Sarjana Agama, Raja Antoni kembali menempuh pendidikan master di Departemen Studi Perdamaian (Department of Peace Studies), University of Bradford, Inggris, dengan beasiswa Chevening Award di tahun 2004.


Sepulangnya dari Inggris, dia dipercaya oleh Buya Syafii Maarif untuk memimpin MAARIF Institute for Culture and Humanity dan dia juga dipilih sebagai Sekretaris Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Seakan masih tidak puas, Raja Juli kembali mengejar studi doktoral pada 2010 di School of Political Science and International Studies di University of Queensland, Australia. Atas usahanya, iya mendapatkan beasiswa kembali, kali ini dari Australian Development Scholarship (ADS).


Dari sinilah, dia mulai menentukan fokus pada ilmu politik dan internasional hingga meraih gelar Ph.D. Sepulangnya dari Australia pada 2014, Raja Juli menjadi Direktur Eksekutif The Indonesian Institute for Public Policy (TII), salah satu lembaga penelitian ternama dalam studi kebijakan publik. Raja Juli juga dipandang aktif dalam menulis dan menyuarakan aspirasi di berbagai media.


Di tahun 2015, Raja Juli mundur dari pencalonan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar ke 46 di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada tahun yang sama, dia juga mendirikan partai baru, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di mana dia menjabat menjadi Sekretaris Jenderal. Pada saat Pemilihan Umum Presiden tahun 2019, ia tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Pada 15 Juni 2022, dia resmi dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia.


Dari tahun 2023 hingga saat ini, barulah Raja Antoni diminta kembali menjadi Sekretaris Jenderal mendampingi Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. ***

Iklan