SUMBAWA – Konsolidasi pengelolaan pesantren Muhammadiyah kembali diperkuat melalui Rapat Kerja Nasional Khusus (Rakornasus) yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Sumbawa, pada Kamis hingga Sabtu (13-15/02).
Rakornasus ini mengusung tema “Transformasi Pesantren Muhammadiyah sebagai Pusat Keunggulan dan Peradaban,” dengan diikuti oleh 110 peserta yang terdiri dari jajaran LP2 PP Muhammadiyah, jajaran LP2 PW Muhammadiyah, serta para mudir pesantren Muhammadiyah.
Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Maskuri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan Rakornasus kali ini memiliki keistimewaan tersendiri. Salah satunya adalah tawaran dari Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin untuk menjadikan PMI Dea Malela sebagai tuan rumah.
Hal tersebut disambut antusias oleh para mudir dan jajaran LP2 PW Muhammadiyah sebagai kesempatan untuk mendalami praktik terbaik yang telah diterapkan di PMI Dea Malela.
Rakornasus ini membahas sejumlah agenda strategis, termasuk konsep Pesantren Tafaqquh Fiddin-Pesantrensaintek Muhammadiyah, standarisasi kurikulum ilmu alat seperti Nahwu, Sharf, dan Balaghah, serta sosialisasi instrumen akreditasi pesantren Muhammadiyah. Selain itu, dilakukan pula tinjauan terhadap program kerja dan kinerja LP2 PPM periode 2024-2025.
Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim, yang membuka acara ini menekankan pentingnya peran pesantren dalam menguasai teks-teks keislaman sekaligus membekali santri dengan keterampilan sains dan teknologi modern.
Senada dengan itu, Direktur PMI Dea Malela, Dea Guru Muhammad Akif, menegaskan bahwa ruh perjuangan Muhammadiyah harus terus menjadi landasan utama dalam pengelolaan pesantren.
Rakornasus ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pesantren Muhammadiyah menjadi pusat keunggulan yang mampu menjawab tantangan zaman, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan sains dan teknologi, serta melahirkan generasi yang tidak hanya alim dalam agama, tetapi juga kompeten dalam keilmuan modern.***