YOGYAKARTA – Ada yang istimewa dari gelaran acara wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu (1/2/ ), yaitu diwisudanya sepasang suami istri dari program doktoral ilmu farmasi UAD dan keduanya lulus dengan IP 3,99.
Pasangan suami istri tersebut adalah Ahmad Azrul Zuniarto dan Siti Pandanwangi. Keduanya mengaku banyak terbantu dengan sistem bimbingan yang diberikan oleh dosen UAD, bahkan mereka merasa hubungannya seperti dengan teman.
“Pembimbing itu lebih banyak jadi teman, bukan karena kebetulan saya lebih tua dibanding pembimbing saya. Tapi partner itu memang berjalan di kampus ini (UAD),” ungkapnya.
Sepasang suami istri berasal dari Cirebon ini merasa senang bisa belajar di UAD. Tengah malam berangkat dari Cirebon, Ahmad Asrul mengaku sering numpang mandi di kampus, lantaran tidak ngekos di Jogja. Dia merasa UAD menjadi rumah ketiganya.
Sementara itu, Siti Pandanwangi merasa gembira bisa menyelesaikan studi doktoralnya bersamaan dengan suami tercinta. Meski saat menyelesaikan disertasi banyak momen yang membuatnya dan suaminya jatuh bangun.
Akan tetapi dia bersyukur Ahmad Asrul menjadi sosok penguat, dan saling menguatkan dalam studi yang mereka lakoni bersama itu. Tak jarang sampai tengah malam mereka berdua begadang untuk menyelesaikan tugas akhir.
“Sering sampai malam gitu kami mengerjakan, dari melek mata laptop yang dipegang. Kita semangatnya bareng,” katanya.
Mereka berdua berpesan, studi adalah kesempatan membuka semakin banyak wawasan. Selain itu bagi mahasiswa dia juga berpesan supaya lebih banyak membaca, ketika membaca akan sadar bahwa masih sedikit ilmunya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UAD, Muchlas MT menyampaikan selamat bagi peserta wisuda UAD periode II. Termasuk peserta yang mengikuti secara daring dari seluruh penjuru Indonesia.
Muchlas melaporkan, wisuda kali ini diikuti sebanyak 827 peserta – termasuk Ahmad Asrul dengan Siti Pandanwangi. Dia menyampaikan selamat kepada pasangan suami istri yang berhasil lulus dengan IP sama-sama memuaskan, yaitu 3,99.
“Mudah-mudahan nanti ilmu yang telah diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan institusi di mana bapak berasal,” harap Muchlas MT.
Wisuda menurutnya menjadi kesempatan bersejarah, sekaligus menjadi pembuktian keberhasilan dalam menuntut ilmu di UAD. Akan tetapi wisuda ini bukan tanda akhir dari kesempatan untuk belajar.***
