SOLO – Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta adakan agenda Silaturahmi Idulfitri bersama Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais pada Kamis (10/4) di Surakarta.
Dahlan menyampaikan sejumlah refleksi mendalam mengenai perjalanannya bersama Muhammadiyah serta apresiasinya terhadap perkembangan persyarikatan saat ini.
“Muhammadiyah ini adalah rumah saya, saat remaja saya di IPM itu bahkan sering tidur bersama teman-teman di IPM. Jadi pengalaman seperti itu di Muhammadiyah bagi saya tak akan terlupakan,” ungkap Dahlan.
Berkiprah selama dua dekade di PP Muhammadiyah, Dahlan juga menunjukkan apresiasinya terhadap kinerja para staff di PP Muhammadiyah. Baginya, kinerja baik tersebut perlu di apresiasi dan diteruskan.
“Saya ini sudah 20 tahun di PP. Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kinerja baik dari teman-teman di Kantor PP Muhammadiyah,” ungkapnya.
Kiprah Muhammadiyah di Solo
Meneruskan pemaparannya, Dahlan juga menjelaskan tentang bagaimana Solo menjadi salah satu daerah yang menjadi basis tertua di Muhammadiyah.
“Muhammadiyah di Solo ini juga termasuk yang tertua di Indonesia. Bahkan Hizbul Wathan itu juga awalnya berangkat dari Solo,” terangnya sembari meneruskan penjelasan tentang sejarah Hizbul Wathan yang terinspirasi dari kegiatan kepanduan yang ada di Solo.
“Kyai Dahlan dulu mengajar di Solo kemudian sambil beliau jalan-jalan melewati mangkunegaran, ia melihat disitu ada kepanduan dan beliau sempat berhenti lama disitu,” ujar Dahlan.
“Maka setelah itu ia membimbing dan mendidik anak murid nya untuk mendirikan gerakan kepanduan yang hingga sekarang disebut Hizbul Wathan,” pungkas Dahlan.
Beramal baik dan berbuat nyata di persyarikatan tentu merupakan suatu tindakan positif bukan hanya untuk membangun persyarikatan tapi juga dalam rangka menyebarluaskan dakwah dan membantu untuk memajukan negara. (bhisma)***
